Surga Yang Terabaikan
Dalam kehidupan terkadang kita mendapatkan sejumlah perbedaan yang menimpa dalam kalangan sehari-hari. Jelasnya semua orang memiliki sifat yang amat sulit untuk ditebak baik atau buruknya, dan mudah untuk ditebak dalam berbagai hal kelakuan sehari-hari. Manusia mana yang bisa menebak pikiran seseorang, walau sehari-harinya dihabiskan bersama? Tidak. Namun, semua orang bisa menebak kebiasaan dan kesukaan kita.
Dalam kehidupan kita membina diri untuk menjadi yang terbaik diantara yang baik-baik. Namun, ketika seseorang menilai kita dengan pandangan dia pribadi, itu saya bilang 'salah besar'.
Kenapa saya berpendapat salah walaupun dia seseorang yang tanpa ada kesalahan dalam hidupnya atau bisa dibilang 'perfect', karena manusia di ciptakan Allah S.W.T sesuai kehendak-Nya dan berbeda-beda agar kita bisa merasakan perbedaan dan mengharagai satu sama lain. Bukan untuk menghakimi sifat orang atau bahkan masa depan seseorang sesuai kemampuan pemikiran kita sendiri.
Kesalahan dan Kebaikan bukanlah sample bagi kehidupan seseorang melainkan itu adalah bumbu kehidupan yang kita jalani untuk menjadi lebih baik tanpa kita memanfaatkan keburukan demi kebaikan.
Ketika kita melakukan secuil keburukan yang akan berdampak besar bagi orang-orang yang menilai kita, maka saat itulah pelajaran yang berharga kita terima demi kebaikan yang akan datang. Kebaiakan yang akan datang bukan untuk mengetahui keburukan itu mustahil. Namun, yang paling susah adalah ketika kita dinilai salah, dan bangun dari kesalahan yang kita lakukan itu menjadi baik, itu adalah ujian yang sangat serius.
Suatu saat kita pasti akan membuktikan kalau kita lebih baik dari yang baik-baik saja. karena ketulusan adalah nyawa dari usaha dan pembuktian.
Indahnya kebaikan yang kita lakukan setiap hari hanya untuk membuktikan bahwa kita itu adalah orang baik, menurut saya jangan! kenapa saya bilang jangan, karena setiap kebaikan akan hadir dengan sendirinya tanpa memperlihatkan atau memberitahu seseorang tentang kebaikan kita, biar mereka yang ingin tahu mencarinya keberadaan kebaikan itu.
Sungguh kebaikan bukan untuk di puji, tetapi untuk di syukuri pada diri sendiri dengan rasa ikhlas. Dan ketika kebaikan itu di abaikan bahkan tidak dianggap oleh seseorang, maka kita perlu menjalaninya dengan sabar yang menunggu ketika pembenaran itu hadir, dan itu 'pasti'.
Comments
Post a Comment