Problem Solver (Pemecah Masalah)
Setiap orang punya masalah dalam hidupnya, tak terkecuali bagi seorang pemimpin, Tak diragukan lagi, Anda akan mengalami masa-masa yang sulit dan melelahkan ketika Anda memimpin orang-orang. Masalah itu bisa datang dari luar, kerja keras yang tidak membuahkan hasil, dikritik, diserang kompetitor. Atau masalah itu justru datang dari dalam - kesepian, kehabisan tenaga, karyawan yang kurang kompetitif, dan seterusnya, Bagaimanapun, setiap masalah memberi makna bagi kehidupan. Seorang filsuf pernah berkomentar bahwa satu-satunya hambatan yang harus diatasi oleh seekor elang untuk terbang dengan kecepatan tinggi dan mudah adalah angin. Seandainya angin ditiadakan, apakah masalah elang berakhir? Tidak, justru persoalan baru dimulai, sebab bila burung ini harus terbang dalam keadaan hampa udara, dia akan jatuh seketika di tanah. Jadi, unsur yang memberikan perlawan terhadap kegiatan terbang itu pulalah yang saat bersama merupakan syarat yang harus ada supaya ia bisa terbang.
Hukum yang sama berlaku bagi para pemimpin, bahwa kesulitan adalah syarat untuk sukses. Kehidupan yang bebeas dari persoalan malahan membuat kita tidak berkembang. Sebagai pemimpin, bagaimana reaksi Anda ketika bermasalah? Apakah Anda mengabaikannya dan berharap masalah itu akan pergi dengan sendirinya? Ataukah Anda akn segera menanganinya? Kemampuan menyelesaikan masalah secara efektif biasanya berasal dari pengalaman menghadapi hambatan sebelumnya. Setiap kali Anda mengambil sikap untuk menuntaskan masalah, bukan memilih prinsip "itu bukan urusan saya", Anda akan menjadi semakin baik dalam proses penyelesaikan. Akan tetapi, jika Anda menghindar, melemparkan masalah, atau tidak pernah mencoba menyelesaikannya, Anda tidak akan pernah berhasil seumur hidup Anda. Mari belajar menjadi pemecah masalah, bukan malah menjadi pembuatan masalah.
Ketika Nada menemui kendala, berikut ada langkah-langkah sederhana yang bisa Anda terapkan untuk memecahkan masalah yang ada.
- Identify the problem, temukan akar masalah.terlalu sering kita memikirkan gejalan atau akibatnya, bukan penyebabnya.
- Develop alternatives, Tahap kedua adalah membuat berbagai alternatif, ada plan A, plan B dan lainnya.
- Select the best alternative, Timbanglah semua kemungkinan sebelum memutuskan. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda.
- Implement, Inilah saat di mana Anda mesti menjalankan apa yang sudah diputuskan tersebut. Sebab, memilih jalan keluar terbaik tanpa merealisasikannya atau menunda-nunda sama saja akan menimbulkan masalah baru.
- Did the solution work?, jika keputusan yang diambil sudah menyelesaikan masalah, berarti Anda berhasil.
Kemudian, pandanglah masalah bukan secara personal. Artinya, jika terjadi konflik jangan cepat-cepat dimasukkan ke dalam hati atau berpikir negatif dulu. (zst)
Comments
Post a Comment